Kacamata Elena

 

Elena senang berkacamata, meski sebenarnya dia tidak benar-benar butuh benda itu. Ibunya berkacamata. Ayahnya juga. Orang sering mengira ia ingin tampil seperti mereka berdua. Padahal,Elena semula cuma ingin meniru penampilan aktris idolanya Venna McGuire.

 

Ibu dan ayah masing-masing punya satu kacamata. Ayah memakainya untuk membaca – ia tidak bisa melihat jelas dalam jarak dekat. Sebaliknya, Ibu memakai kacamata agar bisa melihat yang jauh dengan jelas (dia pernah salah masuk antrean check in di bandara karena buram saat membaca nama counter maskapai penerbangan). Mata Elena masih sehat: ia mampu melihat jauh maupun dekat dengan terang. Tapi jumlah kacamatanya lebih banyak dari milik ibu maupun ayah.

 

Ia punya kacamata ber-frame kuning, biru, coklat, merah bata, dan lain-lain, yang dipakai sesuai warna bajunya. Ia juga punya kacamata berbingkai bundar, oval, kotak, segitiga, dan berbentuk bintang. Ia punya kacamata yang kacanya hitam, putih bening, pink, bermotif love kecil-kecil, bahkan juga yang tanpa kaca sama sekali. Ia menyimpan rapi semuanya di laci khusus di samping tempat tidur.

 

Dari mana Elena mendapatkan bermacam kacamata sebanyak itu? Sebagian ia beli, sebagian dikasih. Orang-orang sudah sangat tahu kecintaan Elena pada kacamata. Ia lebih PD keluar rumah tanpa memakai bedak, daripada lupa membawa salah satu koleksi kacamatanya. Di sekolah, banyak teman berkacamata karena penglihatan mereka terganggu. Tapi, hanya Elena yang punya panggilan khusus: Elena ‘Kacamata’.

 

 

ILUSTRASI: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment