English
Saat Hujan Turun Tiba-Tiba
Naomi si beruang lahir saat bulan sabit. Beruang-beruang percaya, itu artinya Naomi akan tumbuh menjadi beruang yang serba plin-plan dan terlalu banyak pertimbangan. Lihat saja bagaimana bimbangnya dia sore ini saat akan keluar rumah. Naomi berencana mampir ke toko sepeda untuk mengganti belnya yang soak. Tapi hujan turun tiba-tiba, tepat saat ia siap menaiki sepeda ungunya.
Hujan sebetulnya nggak terlalu deras. “Tapi, bagaimana kalau di tengah jalan nanti deras?” piker Naomi. Ia segera masuk mencari payung. Dia punya enam payung, jadi butuh beberapa waktu untuk memikirkan mana yang cocok dipakainya. Naomi melepas bel sepeda dan bermaksud jalan kaki saja membawa contoh belnya ke toko. Tapi, ia ingat sesuatu. Ah, dia butuh jaket tebal kalau berjalan kaki menembus hujan sampai ke sana. Jadi, dia berbalik masuk rumah, berdiri di depan lemari, mengamati gantungan jaket-jaket rajutannya selama lima menit, lalu mengambil yang warna magenta.
Di depan pintu, lagi-lagi dia teringat sesuatu. Sepatu boots! Bagaimana kakinya bisa tetap kering tanpa itu? Maka dia mengaduk-aduk rak sepatu mencari boots plastik warna hijau lumut, yang terakhir ia pakai dua pekan lalu. Hujan makin deras dan Naomi merasa masih ada saja yang kurang. Ia membuka laci lemari mencari sarung tangan dan kupluk. Tapi, hujan semakin deras. Naomi yakin, jas hujan akan mengamankannya dari cipratan air nanti.
Nah, sekarang dia sudah siap. Jas hujan merah, payung biru, boots hijau lumut, jaket rajutan magenta, sarung tangan kuning, dan kupluk coklat terpasang sempurna. Ia membuka pintu dengan semangat, tapi.. masalah belum selesai. Naomi melihat langit kembali cerah. Tidak ada rintik hujan. Tidak ada awan kelabu. Kasihan Naomi. Itu karena dia terlalu lama berpikir, sementara hujan dan matahari tidak mungkin menunggu selamanya. Ia sekarang bimbang; haruskan melepas kembali semuanya satu per satu, atau tetap keluar memakainya? “Siapa tahu nanti akan turun hujan lagi..” gumam Naomi.
HAFIDA INDRAWATI
ILUSTRASI: THINKSTOCK
